Oleh : Pujiaman
Menulis itu sangat asik, bila kita sudah terbiasa, akan tetapi tidak semua orang itu bisa menulis. Hal ini disebabkan karena sebagian orang berasumsi menulis itu sulit. Pernyataan ini kerap kali membelengku keinginannya untuk menulis. Karena bagi penulis pemula terkadang sering terjebak dan menjadi delematis pada tahap ini.
Sebenarnya menulis itu sangat mudah, asalkan didasari oleh kemauan. Didalam menulis sangat diperlukan kemauan dari sipenulis terserah apa yang mau ditulis. Akan tetapi kebanyakan dari kita hanya memiliki sekedar kemauan belaka tetapi bukan kemauan yang sesungguhnya dan sering kali kita jumpai ketika menulis itu tidak tahu apa yang hendak ditulis. poblemnya dikarenakan akibat kurang membaca sehingga keterbatasan informasi untuk menulis.
Bila kita ibaratkan menulis itu dengan proses makan. Maka yang kita makan itu adalah inputnya dan outputnya adalah tenaga dan juga daya untuk berpikir. Sama halnya bila seseorang tidak makan, maka tidak mungkin tidak bisa menghasilkan tenaga dan tidak juga untuk berpikir lebih focus serta tidak mampu mengolah akal intelektualnya dalam menelaah sesuatu. Begitu juga dengan menulis, bila tidak ada input informasi maka tidak mungkin ada output yang dihasilkan.
Membaca merupakan input segala informasi yang kemudian diolah oleh kemampuan intelektual sehingga menghasil output.
Nah, Dari output inilah kemudian kita tumpah dalam sebuah tulisan. Misal anda hari ini membaca sebuah buku, walaupun selembar buku namun proses input informasi diisni telah terjadi dan kemudian dicerna sehingga menghasilkan output.
Kunci untuk menulis itu hanya memerlukan kemauan yang sungguh-sungguh, dari kemauan ini kita akan menulis apa saja yang kita pikirkan dan jangan pernah sekali – kali ‘Memikirkan apa yang harus kita tulis’ karena hal ini justru menjadi delematis yang akan menjebak inpirasi ketika hendak menulis, akan tetapi cobalah ‘Tulis apa yang kita pikirkan’.
Hal ini akan memudahkan anda ketika menulis, sama hal nya ketika kita Update status Facebook.“Apa yang anda pikirkan?”. Pertanyaan ini mengawali semangat kita untuk Update status Facebook. Begitu juga bila anda mengawali tulisan anda dengan menjawab pertanyaan “Apa yang anda pikirkan?” maka dengan sendirinya anda menulis jawaban dari “apa yang anda pikirkan”, Meskipun jawaban yang anda tulis tersebut terlalu singkat.
Nah, bila anda sudah membaca bacaan ini, mulai dari sekarang cobalah tulis apa yang anda pikirkan. Cerita, artikel atau hal-hal lain, silahkan tulis walaupun selembar kertas. Karena dasar seorang penulis yang profesional itu juga mengalami problem seperti anda – anda ketika berada pada tahap penulis pemula.
Dan satu lagi, dengan anda menulis berarti anda sudah mengulang kaji tentang apa yang anda tulis. Proses ini akan menjadi wadah bagi anda untuk terus memaksa diri anda untuk terus membaca dan menggali semua informasi yang menyempurnakan tulisan anda.
Sumber :